Senin, 13 November 2017

Pulau Kamaro-Kota Palembang

Jika anda berkesempatan berkunjung ke Kota Palembang, Sumatera Selatan, tidak ada salahnya mengunjungi satu tempat yang syarat dengan cerita legenda. yaitu Pulau Kemaro yang berada di tengah Sungai Musi, belakangan menjadi buah bibir dan menarik minat wisatawan baik lokal, wisatawan luar provinsi bahkan dari manca negara.Pulau ini cukup unik karena terbentuk dari proses alam di Sungai Musi berpuluh tahun lampau, dimana tanah dan lumpur yang terbawa aliran Sungai Musi akhirnya berkumpul di muara sungai dan membentuk Pulau Kemaro tepat di titik pertemuan antara sungai dan laut. Untuk menuju ke sana, wisatawan harus naik perahu dan membelah Sungai Musi. Sepanjang perjalanan Anda akan disuguhi dengan rumah-rumah terapung dan kehidupan masyarakat Palembang yang tinggal di sepanjang sungai. Menurut penduduk tepian Sungai Musi pulau ini tidak pernah tenggelam ataupun terendam air meskipun dalam kondisi Sungai Musi yang pasang sekalipun.Sesampai di Pulau Kemaro, nuansa pecinan terlihat jelas dari bangunan yang ada. Di pulau ini memang terdapat kelenteng yang masih digunakan, khususnya ketika Cap Go Meh. Sebagian besar warga Palembang keturunan Tionghoa akan sembahyang di kelenteng ini.

Kelenteng yang berada di tengah pulau dan berdiri gagah merupakan bukti bahwa budaya Tionghoa tumbuh dan berkembang di Palembang. Di depan klenteng  yang didirikan sejak tahun 1962 di Pulau Kemaro terdapat makam Tan Bun An (Pangeran) dan Siti Fatimah (Putri) yang berdampingan. Kisah cinta mereka berdualah yang menjadi legenda terbentuknya pulau ini.Sebuah pohon tumbuh di dekat makam sepasang kekasih ini, dan masyarakat setempat percaya kalo siapapun yang berhasil mengukir namanya dan kekasihnya di pohon yang juga dipercaya sebagai Pohon Cinta itu akan menjadi suami istri dan langgeng sampai tua. untuk menjaga kelestarian pohon tersebut dari coretan-coretan pengunjung maka lokasi pohon tersebut sekarang dipagari. Setelah melewati pintu gerbang yang syarat ornamen China, anda akan menemui batu (prasasti) buatan yang bercerita tentang asal usul Pulau Kemaro.Sesampai di Pulau Kemaro, nuansa pecinan terlihat jelas dari bangunan yang ada. Di pulau ini memang terdapat kelenteng yang masih digunakan, khususnya ketika Cap Go Meh. Sebagian besar warga Palembang keturunan Tionghoa akan sembahyang di kelenteng ini











Artikel Terkait


EmoticonEmoticon