Kamis, 24 Agustus 2017

Menara Syahbandar-Jakarta Utara

Menara Syahbandar terletak di Jl Pasar Ikan,Penjaringan,Jakarta Utara,Daerah Khusus Ibukota Jakarta.Menara Syahbandar (Uitkijk)  dibangun sekitar pada tahun 1839 yang berfungsi sebagai menara pemantau bagi kapal-kapal yang keluar-masuk Kota Batavia lewat jalur laut serta berfungsi kantor "pabean" yakni mengumpulkan pajak atas barang-barang yang dibongkar di pelabuhan Sunda Kelapa.Menara ini sebenarnya menempati bekas bastion (selekoh) Culemborg yang dibangun sekitar 1645, seiring pembuatan tembok keliling kota di tepi barat. Sebelum dibangun Menara Syahbandar, fungsi menara pemantau sudah dibangun di dekat bastion Culemborg dengan bentuk "tiang menara", di atasnya terdapat "pos" bagi petugas.

Bertambahnya usia Menara hingga saat ini kurang lebih 168 tahun, membuat bangunan setinggi 12 meter dengan ukuran 4x8 meter ini, secara perlahan menjadi miring sehingga kerap disebut "Menara Miring". Posisinya yang persis di sisi jalan raya Pakin, di mana setiap hari padat oleh kendaraan dan tak jarang jenis kendaraan berat seperti truk kontainer, menambah beban getar di sisi selatan menara. Menara ini juga disebut "Menara Goyang" karena menara ini terasa bergoyang ketika mobil melewati sekitarnya.Menaiki tangga menara, menelusuri ruang-ruangnya, serta mencapai puncak dan memandang kapal- kapal aneka rupa di Pelabuhan Sunda Kelapa adalah daya tarik menara ini.Sebagai bekas benteng, di lantai bawah masih terdapat ruang bawah tanah untuk perlindungan dan pintu terowongan bisa tembus hingga Fatahillah (Museum Fatahillah, dulu Stadhuis) bahkan kemungkinan hingga Masjid Istiqlal karena dulu pernah ada Benteng Frederik Hendrik. Saat ini pintu menuju terowongan sudah ditutup, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.











Artikel Terkait


EmoticonEmoticon