Keberadaan Museum Pos Indonesia yang berlokasi tidak jauh dari Gedung Sate, tidak terlepas dari perjalanan sejarah Perusahaan Pos di Indonesia. Museum Pos Indonesia ini hadir sejak pada zaman Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1933 dengan nama Museum PTT (Pos Telegrap dan Telepon). Museum Pos Indonesia memiliki luas bangunan 706 dengan gaya arsitektur Italia masa Renaissance sebagai sebuah tempat yang mengoleksi perangko-perangko dari berbagai negara. Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Perum Pos dan Giro, Museum Pos Indonesia mengoleksi sejumlah benda yang memiliki nilai sejarah dalam perjalanan Perusahaan Pos Indonesia sejak masa Hindia Belanda, masa pendudukan Jepang, masa kemerdekaan, hingga sekarang ini, baik dalam bentuk foto, maket, lukisan, katalog, dan peralatan pos lainnya. selanjutnya adalah disamping sebagai tempat koleksi, juga mencakup fungsi sarana penelitian, pendidikan, dokumentasi, layanan informasi, serta sebagai objek wisata khusus. Museum Pos Indonesia dibuka untuk umum secara cuma-cuma setiap harinya mulai pukul 09.00–16.00 WIB kecuali hari libur nasional. Sebelum mencapai pintu masuk museum, terdapat sebuah patung berukuran setengah badan, yaitu patung Bapak PTT. RI Almarhum Mas Soeharto yang dibuat pada tahun 1983 oleh seniman kondang Ad. Pirous.
Dan saat ini ,pada tahun 2003,Museum pos ini sudah dilengkapi Gadget Win Tour Guide yang memudahkan pengunjung untuk merasakan pengalaman berkeliling museum secara fun tanpa mengurangi nilai informasi edukasinya.Audio Tour Guide adalah sebuah seperangkat gadget yang memiliki tombol angka,dimana pengunjung mendengarkan audio hanya dengan menekan angka sesuai dengan Obyek pamer.Saat in Museum Pos indonesia terdapat 50 obyek audio guide ,dalam bahasa indonesia dan juga inggris .dengan adanya audio guide ini,diharapkan pengunjung semakin mencintai museum karena informasi audionya sudah disesuaikan dengan menambah suasana hiburan,fun dan juga edukatif
EmoticonEmoticon