Kamis, 07 September 2017

Benteng Otanaha-Kota Gorontalo

Benteng Otanaha berada di atas Bukit Desa Dempe,Jl.Usman Isa,Kecamatan Kota Barat,Kota Gorontalo. Sudah lima abad berdiri, Benteng Otanaha tak kehilangan sedikitpun aura kekokohannya. Wajahnya yang kusam menghitam malah menyiratkan ketangguhannya melintasi zaman. Otanaha menjadi tengara bersejarah kebanggaan masyarakat Gorontalo. Bertengger di atas perbukitan yang memeluk mesra Danau Limboto, Benteng Otanaha menawarkan ruang untuk mengenang sejarah sambil menikmati lanskap menawan alam Gorontalo yang indah.Pada awal abad ke-16, kapal Portugis terdampar ke Gorontalo karena diserang bajak laut di Teluk Tomini. Daratan Gorontalo disinyalir masih berupa genangan air yang terhubung dengan laut sehingga memungkinkan kapal besar masuk ke Danau Limboto. Portugis lantas bekerja sama dengan Kerajaan Ilato yang kala itu sedang berkuasa di Gorontalo. Mereka bersepakat untuk membuat pakta pertahanan dari serangan musuh, terutama dari bajak laut, dengan mendirikan benteng Otanaha pada tahun 1522.Sayang, kebaikan Raja Ilato disalahgunakan oleh Portugis. Setelah benteng Otanaha berdiri, Portugis malah berniat untuk menguasai daerah Gorontalo. Raja Ilato beserta rakyat Gorontalo pun marah dan bersatu untuk mengusir Portugis dari bumi Gorontalo. Penyerangan ini dipimpin oleh Ndoba dan Tiliaya, putra raja Ilato. Portugal berhasil hengkang dari Gorontalo, benteng pun ditinggalkan dan tak digunakan.Beberapa tahun kemudian benteng ini ditemukan oleh Naha. Naha ialah  putra dari Raja Ilato yang saat terjadi perang dengan Portugis sedang melakukan pengembaraan. Makanya, benteng ini lalu dikenal sebagai Otanaha, berasal dari kata ‘Ota’ yang berarti benteng dan ‘Naha’ yang berarti penemunya.


 Benteng Otanaha menjadi destinasi andalan perjalanan di Gorontalo.menjangkau Benteng Otanaha dengan menyewa bentor, yakni becak yang dimodifikasi dan dipasang mesin bermotor. Bentor ini sangat mudah ditemui di Kota Gorontalo yang memiliki peran seperti taksi di kota-kota besar. Saking banyaknya bentor, kendaraan ini pun turut mewarnai identitas kota. Gorontalo lantas dikenal juga sebagai Kota Bentor. Dengan menggunakan bentor yang begitu lincah melintasi jalanan Gorontalo yang belum ramai ini, anda bisa menikmati kekhasan dan sensasi moda transportasi khas Gorontalo.Jangan khawatir akan kelelahan. janganlah terlalu  buru-buru karena ada empat titik persinggahan. Dari dasar ke tempat persinggahan I terdapat 52 anak tangga, ke persinggahan II terdapat 83 anak tangga, ke persinggahan III terdapat 53 anak tangga, dan ke persinggahan IV memiliki 89 anak tangga. Sementara ke area benteng terdapat 71 anak tangga lagi.anda bisa juga manfaatkan di tiap titik persinggahan untuk rehat sejenak sambil menghirup udara segar di kawasan yang dikelilingi perbukitan hijau dan menyesap indah panorama Limboto.Uniknya, benteng dibangun dari susunan batu yang dilekatkan dengan perekat berbahan campuran kapur dan putih telur burung maleo. Burung Maleo ini adalah burung khas Sulawesi dan keberadaannya sekarang sudah sangat langka dan dilindungi. Kontruksi bangunan demikian berlaku juga untuk Benteng Otahiya dan Ulupahu. Kedua benteng ini terletak di dataran yang lebih rendah. Dari arah Danau Limboto, Otahiya berada di belakang Otanaha berjarak sekitar 40 meter, sedangkan Ulupahu di depan Otanaha berjarak sekitar 200 meter










Artikel Terkait


EmoticonEmoticon