Danau Lau Kawar barada di Desa Kutagugung,Kecamatan Naman Teran(dulu Kecamatan Simpang Empata.dibawah Kaki Gunung Berapi Sinabung,Kabupaten Karo,Sumatra Utara.Danau Lau Kawar adalah salah satu danau yang ada di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), di bawah kaki gunung berapi Sinabung. Danau Lau Kawar berada 2.451 meter diatas permukaan laut. Sampai di Lau Kawar, Anda akan dimanjakan dengan udara seju dan pemandangan yang indah. Danau Lau Kawar memiliki air yang bersih dan tidak banyak sampah disekitar danau. Airnya yang tenang berpadu dengan hijau pepohonan nan memanjakan mata membuat Anda betah berlama-lama di sana.Anda bisa duduk di dalam pendopo yang berada persis di pinggir danau untuk bersantai. Di kawasan ini juga terdapat area berkemah bagi Anda yang ingin bermalam di tepi danau. Anda juga dapat menyewa perahu boat untuk mengelilingi danau, bahkan jika anda menginginkan sensasi lebih dari itu anda bisa menggunakan rakit bambu yang biasa digunakan warga sekitar untuk memancing. Di tepi danau pun dipasangi batu bronjong untuk penahan erosi, dan juga beberapa besi pembatas untuk mencegah pengunjung tercebur, sehingga wisata danau ini cukup aman untuk dikunjungi oleh keluarga.Dari tempat ini anda bisa melihat jelas gunung Sinabung yang kokoh berdiri sambil menikmati pemandangan gunung Sinabung lebih dekat. Masuk ke Danau Lau Kawar, Anda akan dikenakan biaya sebesar Rp2.500 per orang. Luas Danau Lau Kawar yaitu 200ha, meskipun tidak seluas Danau Toba, namun Danau Lau Kawar punya daya tarik tersendiri. Apalagi buat para pendaki Sinabung, Danau Lau Kawar menjadi tempat istirahat atau bersantai sejenak sebelum dan sesudah mendaki Gunung Sinabung.
Tempat wisata danau ini cukup menyenangkan dan menarik untuk dikunjungi ketika anda berada di Sumatera Utara dengan wisata alam yang banyak disajikan di Danau Lau Kawar. Menurut warga sekitar ada kisah dongeng yang melekat di Danau Lau Kawar. Dulu ada dua orang bernama Sinabung dan Sibayak. Mereka tidak pernah akur dan selalu bertengkar. Pertengkaran itu membuat ibu mereka bersedih dan akhirnya air matanya jatuh berlinang lalu berkumpul dan terbentuklah Danau Lau Kawar. Mitos lain pun berkembang bahwa danau ini merupakan air mata dari tangisan seorang ibu yang dilupakan keluarganya yang sedang berpesta. Sedangkan dia ditinggalkan sendiri dan kelaparan.Untuk menuju Danau Lau Kawar, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi mobil atau sepeda motor. Bila berangkat dari kota Medan, maka arah tujuannya menuju ke kota Berastagi, lalu melewati pajak Berastagi hingga sampai pada persimpangan empat dan terdapat sebuah tugu atau monumen di tengah persimpangan, silahkan melanjutkan perjalanan dengan berbelok ke kanan. Setelah itu akan terlihat papan arah di pinggir jalan, disitu bisa dilihat untuk menuju ke Danau Lau Kawar sekitar 27 KM lagi atau sekitar 45 menit
.
EmoticonEmoticon