Jumat, 29 September 2017

Pura Tirta Ampel&Pemandian Tirta Ampel-Kabupaten Gianyar

Pura Tirta Empel adalah pura Hindu ditengah pulau Bali,Tepatnya di Kecamatan Tampak Siring,Kabupaten Gianyar,Bali.Pura Tirta Empul ini dibangun sejak zaman pemerintahan Raja Masula Masuli berkuasa dan memerintah di Bali. Hal ini dapat diketahui dari bunyi lontar Usana Bali. Isi dari lontar itu disebutkan artinya sebagai berikut: “Tatkala itu senang hatinya orang Bali semua, dipimpin oleh Baginda Raja Masula Masuli, dan rakyat seluruhnya merasa gembira, semua rakyat sama-sama mengeluarkan padas, serta bahan bangunan lainnya, seperti dari Blahbatuh, Pejeng, Tampaksiring”.Sedangkan Permandian Tirta Empul dibangun pada zaman pemerintahan oleh Raja Sri Candrabhaya Singha Warmadewa, dan hal ini dapat diketahui dari adanya sebuah piagam batu yang terdapat di desa Manukaya yang memuat tulisan dan angka yang menyebutkan bahwa permandian Tirta Empul ini dibangun pada Sasih Kapat tahun Icaka 884, sekitar Oktober tahun 962 Masehi.Dalam Prasasti Sading ada disebutkan, Raja Masula Masuli bertahta di Bali mulai tahun Saka 1100 atau tahun 1178 M, yang memerintah selama 77 tahun. Berarti Permandian Tirtal Empul dibangun lebih dulu kemudian Puranya. Ada perbedaan waktu sekitar 216 tahun antara pembangunan permandian Tirta Empul dengan pembangunan puranya.'
Kolam pemandian terbagi menjadi 3 tapi 1 kolam dengan ukuran lebih kecil terkunci pintunya. Beberapa wisatawan asing sedang berendam di dua kolam yang berukuran besar. Air dari pancuran di satu sisi kolam menyembur kencang sekali. Pancuran ini berjejer di tepi kolam, puluhan jumlahnya. Seorang wanita wisatawan asing sedang berdoa khusyuk sekali di depan pura kecil yang ada di situ. Ia mengenakan kebaya Bali lengkap dengan kain dan selendang kuning. Setelah selesai berdoa, ia langsung melepas sarung dan kebayanya lantas menyeburkan diri di kolam, bergabung dengan teman-temannya.Sebelum masuk ke pura ini, wanita yang rambutnya tergerai harus mengikat rambut dengan karet yang sudah disediakan. Wanita tak boleh masuk dengan rambut tergerai. dan Wanita yang sedang berhalangan juga tak boleh masuk ke sini karena ini lokasi suci. Ada kolam lebih besar dengan dinding yang tinggi di sini. Beberapa perempuan dan laki-laki sedang beribadah. Bau dupa ini pun cukup menyengat hidung.










Artikel Terkait


EmoticonEmoticon