Kamis, 30 November 2017

Festival Erau Tenggarong-Kota Tenggarong

Di setiap pertengahan tahun, tepatnya di bulan Juni Kota Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi sangat ramai. Mengapa ramai? Pasalnya pada bulan tersebut kerap diadakan sebuah festival yang dinamakan Festival Erau. Erau sendiri berasal dari Bahasa Kutai yaitu eroh yang artinya ramai, riuh, ribut, suasana yang penuh sukacita. Suasana yang ramai, riuh rendah suara tersebut dalam arti: banyaknya kegiatan sekelompok orang yang mempunyai hajat dan mengandung makna baik bersifat sakral, ritual, maupun hiburan.Erau ini pertama kali dilaksanakan pada upacara tijak tanah dan mandi ke tepian ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia 5 tahun. Setelah dewasa dan diangkat menjadi Raja Kutai Kartanegara yang pertama tahun (1300-1325), juga diadakan upacara Erau. Sejak itulah Erau selalu diadakan setiap terjadi penggantian atau penobatan Raja-Raja Kutai Kartanegara. Pelaksanaan Erau yang terakhir menurut tata cara Kesultanan Kutai Kartanegara dilaksanakan pada tahun 1965, ketika diadakan upacara pengangkatan Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara, Aji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat.

Sedangkan Erau ini sebagai upacara adat Kutai dalam usaha pelestarian budaya dari Pemda Kabupaten Kutai baru diadakan pada tahun 1971 atas prakarsa Bupati Kutai saat itu, Drs.H. Achmad Dahlan. Upacara Erau dilaksanakan 2 tahun sekali dalam rangka peringatan ulang tahun kota Tenggarong yang berdiri sejak tanggal 29 September tahun 1782. Seiring berjalannya waktu, kini Erau lebih dijadikan sebuah Festival yang diadakan setiap tahun sebagai pesta budaya.Acara-acara yang dilaksanakan dalam festival Erau berupa upacara - upacara adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, pertunjukan seni dan budaya dari berbagai daerah, lomba olahraga tradisional, lomba perahu naga, lomba perahu motor, expo dan pesta rakyat.Festival Erau sendiri biasanya ini dilakukan selama dua pekan. Tema festival setiap tahunnya terus berubah-ubah. Selain menampilkan budaya-budaya yang dimiliki Kutai, adapula pertunjukan adat dan budaya dari daerah bahkan negara lain, sehingga Festival Erau tidak hanya menjadi daya tarik bagi warga Kalimantan, namun juga menjadi pusat perhatian warga dunia.










Artikel Terkait


EmoticonEmoticon