Kamis, 12 Oktober 2017

Museum Puri Lukisan-Kabupaten Gianyar

Museum Puri Lukisan berada di Jl Raya Ubud,Kabupaten Gianyar,Bali. Museum seni tertua di Bali ini ada di Ubud, Gianyar, dengan koleksi terbaik lukisan Bali modern tradisional serta ukiran kayu. Koleksi Museum Puri Lukisan disebut mewakili gaya seni yang ada di Bali termasuk Sanur, Batuan, Ubud, pelukis muda Bali dan sekolah Keliki.Koleksi Museum Puri Lukisan dimulai dari karya lukis dan ukir dari jaman pra-kemerdekaan, yaitu antara periode tahun 1930 – 1945, dan juga koleksi benda seni setelah jaman kemerdekaan dari 1945 sampai sekarang ini. Sebuah rentang yang cukup panjang, sehingga koleksi museum ini pun bervariasi.Taman di depan bangunan museum terlihat cukup asri dengan kolam berbunga dan sebuah patung berbalut kain tradisioanl Bali di pinggirannya. Peletakan batu pertama pembangunan museum dilakukan pada 31 Januari 1954 oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo, dan peresmiannya dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Yamin pada 1956.Ruang pamer Museum Puri Lukisan yang terlihat anggun dan dirawat baik dengan pengaturan koleksi serta pencahayaan yang sangat bagus. Lukisan dipajang di sepanjang dinding, dan berbagai ukiran patung di pajang di depannya.Museum Puri Lukisan ini memiliki tiga buah bangunan utama, yaitu Pitamaha Gallery di sebelah utara menyimpan lukisan tradisional modern Bali dari jaman sebelum kemerdekaan (1930–1945) serta koleksi I Gusti Nyoman Lempad. ''

Ida Bagus Made Gallery terdapat di sebelah barat menyimpan koleksi Ida Bagus Made, serta Wayang Gallery di sebelah timur yang menyimpan koleksi lukisan Wayang serta digunakan untuk pameran temporer.Diantara koleksi museum adalah karya Ida Bagus Nyana (1912–1985), seorang pematung kayu impresionistik dan penari yang sangat berbakat. Patung Dewi Pertiwi dengan kaki laba-laba dan ular yang melingkar seperti wujud sebuah mimpi dan surealistik.Seniman hebat lainnya yang karya-karyanya disimpan di Museum Puri Lukisan adalah Ida Bagus Gelgel (1900-1937) yang dibesarkan di Kamasan. Pada 1937 lukisannya memenangkan medali perak di Pameran Seni Kolonial Internasional di Paris.Karya I Gusti Nyoman Lempad (1862-1978) juga dikoleksi di museum ini. Lempad dianggap sebagai guru sejati dan “Renaissance Man”, seorang tokoh yang dihormati di Bali maupun di kalangan artis dunia. Selain lukisan, Lempad juga memiliki bakat kuat dalam seni patung dan arsitektur. Koleksi berharga lainnya di Museum Puri Lukisan adalah karya Anak Agung Gde Sobrat (1919–1992) dan I Gusti Made Deblog (1910–1978).Museum Puri Lukisan juga menyelenggarakan berbagai kelas belajar, seperti belajar gamelan 1 jam Rp 125.000, melukis 1 hari Rp 450.000, suling 1 jam Rp 125.000, melukis klasik 1 hari Rp 450.000, lukis topeng 3 jam Rp 300.000, melukis batik 1 hari Rp 450.000), membuat wayang 1 hari Rp 500.000, membuat ukiran kayu sehari Rp 450.000, dan belajar menari 1 jam Rp 125.000.




















Artikel Terkait


EmoticonEmoticon